----- ----- -----

Asal Usul Amplop Merah (Angpau Imlek)

Selama periode Tahun Baru Imlek, orang yang sudah menikah atau orang tua memberikan amplop merah kepada anak-anak atau junior yang belum menikah. Amplop merah juga disebut “yasui qian”. Menurut legenda, pada Malam Tahun Baru, selain monster Nian, ada iblis bernama Sui yang keluar untuk menakuti anak-anak saat mereka tertidur.

Dikatakan bahwa anak-anak yang disentuh oleh iblis akan terlalu takut untuk menangis dengan keras, mengalami demam yang mengerikan, dan bahkan menjadi tidak stabil secara mental.

Untuk menjaga anak-anak agar tidak dilukai oleh Sui, orang tua akan menyalakan lilin dan begadang sepanjang malam. Pada suatu Malam Tahun Baru, di rumah keluarga pejabat, orang tua memberi anak mereka delapan koin untuk dimainkan agar dia tetap terjaga, sehingga mereka tidak disakiti oleh iblis.

Sepanjang malam agar tidak terlelap, anak-anak itu membungkus koin-koin itu dengan kertas merah, membuka bungkusan itu, membungkusnya kembali, dan membukanya kembali sehingga tetap terjaga. Orang tua mereka juga meletakkan paket dengan delapan koin di bawah bantal anaknya.

Ketika Sui mencoba menyentuh kepala anak mereka, delapan koin memancarkan cahaya yang kuat dan menakuti iblis itu. Delapan koin itu ternyata adalah delapan peri (pelindung). Sejak saat itu, pemberian amplop merah menjadi lambang untuk menjaga keselamatan anak dan membawa keberuntungan.





Source: https://internasional.kompas.com/read/2022/02/01/180000670/3-cerita-rakyat-populer-tahun-baru-imlek-yang-kini-jadi-tradisi-dunia?page=all.