----- ----- -----

Kisah Anak Tukang Ledeng yang Miliki Rp 65,8 T dari Jualan Dekorasi Rumah

Sebelum menjadi salah satu dari empat pendiri Home Depot, sebuah perusahaan retail dekor rumah terbesar di Amerika Serikat, Langone pernah mencoba berbagai pekerjaan serabutan.
Ia lahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai tukang ledeng. Sedangkan ibunya bekerja di sebuah kantin sekolah.

Saat itu, Langone mengakui bahwa keluarganya memiliki keuangan yang terbatas. Hal itu menyebabkan Langone menjadi pribadi mandiri yang sudah mulai bekerja pada usia muda.
Meski begitu, keadaan terhimpit tersebut justru mampu mengembangkan perspektif untuk menjadi seorang pengusaha sukses bagi Langone di kemudian hari. Karenanya, ia mulai bekerja pertama kali pada kisaran usia 11-12 tahun.

Pekerjaan pertamanya yaitu menjual beberapa karangan bunga Natal. Langone juga mengumpulkan karton bekas karena menurutnya itu bernilai uang.
Selain itu, ia dulu juga pernah mengirim surat kabar, bekerja di toko daging, memotong rumput, hingga jadi pembawa stik golf pada kisaran usia 14-15 tahun. Kemudian pada saat usia 16-17 tahun, Langone memutuskan untuk bekerja di bidang konstruksi. Pekerjaan yang bergonta-ganti tersebut diakuinya sebagai upaya untuk segera mengumpulkan uang.

Pengalaman bekerja di usia muda yang seabrek itu ternyata juga membantu mengembangkan etos kerja Langone. Selain itu, ada suatu momen yang selalu diingat Langone sebagai motivasi terbesarnya menjadi sukses. Saat berkendara ke rumah nenek untuk kunjungan setiap minggunya, ia dan ibunya sering melewati pemukiman orang kaya. Langone ingat sekali pernah ditanyai sang ibunda, “Apakah kamu ingin tinggal di sini suatu hari nanti, Kenneth?”
Langone tentu menjawab iya. Sang ibunda menimpali kembali, “Jika kamu ingin tinggal di sini suatu hari nanti, kamu harus bekerja keras dan mendapatkan pendidikan yang layak,” ujar ibunya.

Pesan itu pada akhirnya diamini oleh Langone. Ia lulus dari University of Bucknell dan memperoleh gelar MBA dari Sekolah Bisnis Stern University of New York.
Setelahnya, Langone bekerja di Wall Street bagian keuangan sebelum akhirnya bergabung dengan Bernie Marcus, Arthur Blank, dan Pat Farrah untuk mendirikan Home Depot, usaha yang bergerak di bidang furnitur dan properti rumah.

Toko Home Depot pertama dibuka pada Mei 1979 di Atlanta. Namun, membuka usaha tidaklah semudah yang dibayangkan. Mereka bahkan tidak mampu membeli barang dagangan yang cukup untuk mengisi toko. Kondisi tersebut memaksa mereka untuk mengisi rak dengan kotak-kotak kosong agar barang yang dipajang terlihat penuh.

Meski begitu, tidak butuh waktu lama bagi Home Depot untuk berkembang. Home Depot yang sudah memiliki banyak cabang itu melakukan IPO pertama pada tahun 1981.
Kini, sudah lebih dari 2.200 toko Home Depot dibuka di seluruh dunia dan memiliki kapitalisasi pasar lebih dari Rp 322 triliun. Keuntungan tersebut tentunya menyumbangkan kekayaan Langone yang kini mencapai Rp 65,8 triliun menurut daftar real-time billionaires Forbes



Source: https://kumparan.com/profil-orang-sukses/kisah-anak-tukang-ledeng-yang-miliki-rp-65-8-t-dari-jualan-dekorasi-rumah-1uKqNHcpGvO
.